Internet, Media Dakwah, dan Era Global

Oleh Enjang Muhaemin

BERBICARA internet, dakwah, dan era global, tentunya menjadi isu seksi bagi sebagian umat Islam.  Termasuk umat Islam di Indonesia, terutama dalam memahami peran dan fungsi yang bisa dimainkan di dalamnya. Ini menjadi kian penting mengingat ‘pertarungan’ ideologi dunia yang kian masif.
Di beranda kehidupan masyarakat global, tantangan dakwah yang dihadapi umat Islam tidaklah semakin ringan. Di samping peluang, banyak tantangan dan rintangan yang menghadang. Namun bagaimana pun berat, dakwah Islam tetap mesti dilaksanakan sejalan dengan perkembangan zaman.  [Baca juga: Akademisi Ilmuwan Dakwah di Era Internet]
Internet yang di Indonesia mulai populer pada tahun 1990-an, termasuk media baru yang mengalami pertumbuhan pesat, yang tidak pernah terduga sebelumnya. Baik dilihat dari sisi pengguna, maupun dari sisi konten, dan fitur yang kian variatif.
Media yang satu ini telah menjadi sebuah kata kunci untuk memahami dunia yang kian global. Internet juga telah menjadi semacam wahana sosial yang memungkinkan terjadinya beragam interaksi sosial antarmanusia di belahan manapun di muka bumi ini.
Wajah Islam
Gerakan umat Islam melalui berbagai media, terlebih melalui internet, telah mengubah wajah Islam di seluruh dunia. Melalui media yang semakin beragam, kata John L. Esposito, umat Islam semakin memiliki alternatif dalam mengakses sejumlah informasi tanpa hambatan.
Optimisme Esposito, dalam pandangan Asep S. Muhtadi, memang beralasan. Gerakan Islam melalui media akan menjadi semacam aktivitas global yang tidak lagi terbatas ruang dan waktu. Melalui media-media baru—khususnya internet—seluruh umat Islam, baik dalam konteks minoritas di dunia Barat maupun di negara-negara muslim mayoritas dapat memiliki akses yang sama terhadap informasi keislaman yang disajikan. [Baca juga: Dakwah dalam Kancah Revolusi Informasi]
Internet memang memiliki kelebihan dibanding media lain yang ada sebelumnya. Siapa pun bisa bergabung dan berinteraksi di dalamnya tanpa harus melalui prosedur yang rumit, hanya cukup dengan bermodalkan akses jaringan.
Ketika sudah terkoneksi dengan jaringan internet, siapa pun bisa berinteraksi dengan siapa saja yang dikehendakinya. Di mana pun tanpa terkendali tempat. Kapan pun tanpa terbatas waktu, dan tentang apa pun yang diinginkannya. Karakteristik internet yang bersifat interaktif telah mampu menjelma menjadi media interaksi sosial yang terbuka dan bersifat timbal balik.
Dua Sisi Penting
Pemahaman terhadap internet sebagai media dakwah dapat dilacak dari berbagai aspek. Dari mulai pemahaman tentang sejarah internet dan teknologi yang menyertainya, fitur-fitur internet dan fasilitas yang ada di dalamnya, tipologi dakwah di dunia maya, sampai dengan pengemasan pesan dengan fungsi dan nilai penting internet.
Internet sebagai media dakwah, memiliki dua sisi yang sama penting dan menguntungkan. Pertama, bagi seorang da’i, internet bisa dijadikan rujukan dan sumber digital di dalam mencari dan memperdalam materi dakwah. Sebagai sumber referensi dakwah, internet dipandang sebagai media mutakhir yang memiliki tingkat akses yang mudah, murah, dan bebas hambatan.  [Baca juga: Dakwah dan Strategi Integratif di Era Global]
Dalam hitungan detik, kita bisa mencari topik dan tema dakwah yang kita butuhkan. Dengan menuliskan topik yang dibutuhkan di Google, misalnya, maka dengan sekejap akan menuntun kita ke tempat kajian itu berada, sehingga kita tinggal mengkaji dan memperdalamnya.
Bila tidak puas, kita juga masih bisa mencari di tempat lain, sebagaimana disodorkan Google. Pilihan yang disodorkan juga sangat banyak, kita tinggal memilihnya.
Banyak hal yang bisa dilakukan terkait dengan pencarian dan pendalaman topik  dakwah di media internet. Media mutakhir ini  telah memudahkan para da’i untuk mencari dan memperdalam apa pun dan dalam bentuk apa pun. Dari mulai uraian deskriptif tentang topik dakwah, status hukum sebuah masalah, sampai dengan status hadits dan uraian pakar tentang tafsir sebuah ayat.  Bahkan contoh dakwah pun bertebaran, baik tulisan, audio, maupun audio-visual.
Namun begitu, kita perlu ekstra hati-hati. Memilih dan menyeleksi konten sebaik mungkin, bila saja kita mau menjadikannya sebagai rujukan. Ini menjadi penting dan mutlak. Karena tidak sedikit materi keislamanan di internet yang ditulis bukan oleh ahlinya, sehingga selain tidak mendalam, terkadang ada juga yang tidak tepat atau menyimpang. Kehati-hatian ini penting agar kita tidak tersesat, yang ujungnya, juga  bisa menyesatkan umat.  [Baca juga:Internet, Bagai Pedang Bermata Dua]
Sisi kedua, internet menjadi media strategis yang efektif sebagai sarana untuk mendakwahkan Islam kepada umat yang berada, di belahan dunia mana pun. Pesan-pesan keislaman yang dipublikasikan melalui internet sangat penting, mengingat dakwah melalui media ini tak lagi terbatas oleh ruang dan waktu. Mad’u-nya juga tersebar di berbagai belahan dunia, yang jumlahnya bisa jauh melebihi dakwah Islam di masjid dan majelis taklim.
Pesan-pesan amar ma’ruf nahyi munkar yang di-upload di internet,  selain bentuknya bisa beragam, juga dapat diakses siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Dengan demikian, tanpa harus mengabaikan dakwah konvensional, maka akademisi ilmuwan dakwah sudah waktunya memanfaatkan internet sebagai media dakwah.
Dengan meminimalisir kelemahannya, maka kelebihan dan nilai plus berdakwah di media  internet dewasa ini layak dipertimbangkan untuk diterjuni secara aktif oleh para juru dakwah. []

Enjang Muhaemin, Staf Pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung

Referensi:
Asep S. Muhtadi, “Menjelajah Islam Digital”,  pengantar dalam buku Islam Digital: Ekspresi Islam di Internet,  karya Moch. Fakhruroji,  Penerbit Sajjad Publishing, Bandung, 2011.

Enjang Muhaemin, Media dan Dakwah di Era Informasi, Penerbit Mimbar Pustaka, Bandung, Cetakan I, 2013.

Diposkan Oleh Kampus Kita Oke -- Lentera Dakwah

Enjang Muhaemin Kesediaan Anda membaca artikel Internet, Media Dakwah, dan Era Global. merupakan kehormatan bagi saya. Anda diperbolehkan mengcopy-paste atau menyebarluaskan artikel ini, dan jangan lupa meletakkan link di bawah ini sebagai sumbernya.

:: SILAKAN KLIK DAN BACA TULISAN LAINNYA ::

Diposting oleh Kampus Kita Oke
Lentera Dakwah Updated at: Kamis, Januari 15, 2015