Sabtu, 27 Desember 2008 , 18:47:00
BANDUNG, (PRLM).- Perguruan tinggi khususnya yang mengajarkan ilmu jurnalistik di Jawa Barat belum serius dalam menggarap pers Sunda. Ketidakseriusan tersebut terlihat dengan belum adanya rujukan berupa kajian ilmiah maupun buku populer yang menulis tentang pers Sunda.Demikian dikatakan Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung, saat ditemui di sela seminar setengah hari bertema “Pers Sunda : Berkah atau Musibah” di Kampus UIN SGD, Jln A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, Sabtu (27/12).
Dia mengatakan, kurangnya rujukan pers Sunda tersebut menyebabkan pers Sunda tidak berkembang. Menurut dia, saat ini yang ada hanya berupa produk jurnalistik seperti tabloid dan majalah Sunda. Namun keberadaan produk jurnalistik tersebut ada bukan karena aspek manajerial yang bagus melainkan karena kepedulian sosial terhadap bahasa Sunda. (A-185/das)***
Dia mengatakan, kurangnya rujukan pers Sunda tersebut menyebabkan pers Sunda tidak berkembang. Menurut dia, saat ini yang ada hanya berupa produk jurnalistik seperti tabloid dan majalah Sunda. Namun keberadaan produk jurnalistik tersebut ada bukan karena aspek manajerial yang bagus melainkan karena kepedulian sosial terhadap bahasa Sunda. (A-185/das)***